Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Membuat Penulisian Ilmiah Bahasa Indonesia

Makalah Bahasa Indonesia

Makalah Bahasa Indonesia merupakan sebuah karya ilmiah yang membahas dan mengangkat tema yang berhubungan dengan dunia kebahasaan. Makalah ini sudah tentu dibuat dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta berdasarkan ejaan yang disempurnakan.
Penulisan makalah Bahasa Indonesia tidak berbeda dengan makalah-makalah ilmiah lainnya. Hanya tema saja yang membedakan. Sementara itu, rujukan yang digunakan sama, yaitu berdasarkan ilmu pengetahuan dan penelitian empiris.
Makalah Bahasa Indonesia dibuat dengan menggunakan bahasa yang baku atau formal. Hal ini dilakukan sesuai dengan sistematika penulisan makalah, tak terkecuali makalah Bahasa Indonesia. Sistematika penulisan makalah terbagi menjadi dua bagian. Sistematika penulisan struktur isi makalah dan sistematika format tulisan dalam makalah.

Sistematika Penulisan Makalah Bahasa Indonesia

Setiap karya ilmiah dibuat berdasarkan aturan sistematika penulisan makalah yang telah ditetapkan. Demikian halnya saat kita hendak membuat makalah Bahasa Indonesia. Seperti apa sistematika penulisan makalah Bahasa Indonesia itu? Berikut penulis sajikan dua sistematika penulisan makalah Bahasa Indonesia yang sesuai dengan format standar penulisan makalah.

1. Makalah Bahasa Indonesia Hasil Penelitian

Judul
Nama Penulis dan Afiliasi institusi
Abstrak
Kata Kunci
Pendahuluan (Tanpa Subjudul)
Berisi uraian latar belakang, tinjauan pustaka/teori, masalah, tujuan, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan data dan analisis data, serta aspek lain yang relevan.
Hasil dan Pembahasan
Berisi uraian tentang temuan penelitian dan pembahasannya secara jelas sehingg mudah dipahami oleh pembaca.
Penutup
Berisi uraian tentang simpulan penelitian, saran,rekomendasi atau implikasi.
Referensi
Hanya berupa daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam makalah. Biasanya daftar pustaka diambil dari bku atau referensi lain dari internet.

2. Makalah Bahasa Indonesia Nonhasil Penelitian

Judul
Nama Penulis dan Afiliasi institusi
Abstrak
Kata Kunci
Pendahuluan (Tanpa Subjudul)
Berisi uraian latar belakang, acuan/konteks, tujuan dan signifikansi permasalahan/konsep/gagasan yang akan dibahas, serta aspek lain yang relevan.
Pembahasan (boleh lebih dari satu judul, dengan atau tanpa subjudul)
Berisi uraian kupasan/kajian/kupasan dan pendapat/pendirian/sikap penulis tentang pokok permasalahan/konsep/gagasan.
Penutup
Berisi uraian tentang simpulan dan saran-saran penulis tentang permasalahan/konsep/gagasan yang diangkat dalammakalah terkait. 
Referensi
Hanya berupa daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam makalah. Biasanya daftar pustaka diambil dari buku ataureferensi lain dari internet.
Dari dua jenis sistematika penulis makalah Bahasa Indonesia di atas, dapat dilihat perbedaan yang harus dipahami ketika Anda diminta untuk membuat makalah Bahasa Indonesia dengan penelitiandan membuat makalah Bahasa Indonesia tanpa penelitian. Untuk lebih jelasnya bagian-bagian dalam sistematika penulisan makalah bahasa Indonesia tersebut, penulis akan mengulas perbagian secara singkat.
Anggap saja judul, nama penulis beserta afiliansi institusi, dan abstrak makalah bahasa Indonesia sudah selesai Anda buat. Selanjutnya penulis akan menjelaskan rincian bagian-bagian lainnya dalam sebuah makalah Bahasa Indonesia.

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang

 Dalam latar belakang berisi alasan yang mendasari pemilihan tema dari makalah Bahas Indonesia yang Anda buat. Alasan yang dibuat bisa dalam bentuk paparan dari penelitian terdahulu yang sifatnya teoritis, juga berupa paparan yang bersifat praktis. Yang harus diperhatikan ketika membuat latar belakang adalah jangan memuat pendapat dari sudut pandang penulis makalah sendiri yang sifatnya subjektif.

2. Tema atau Topik Makalah

Berupa intisari dari permasalahan yang akan diangkat dalam makalah Bahasa Indonesia Anda. Intisari atau topik makalah Bahasa Indonesia ini dibuat dengan bahasa yang singkat dan jelas.

3. Sistematika Karangan

Memuat poin-poin singkat apa saja isi dari makalah Bahasa Indonesia Anda, mulai dari pendahuluan sampai penutup.

4. Tujuan

Berisi apa yang menjadi tujuan dan sasaran penulis membuat sebuah makalah Bahasa Indonesia.

Bab II Pembahasan

Bab II berisi ulasan teoritis dan praktis dari keseluruhan permasalahan yang penulis angkat dalam makalah Bahasa Indonesia tersebut. Dalam bab pembahasan, dikupas solusi atau jawaban yang penulis kemukakan dalam Bab I.

Bab III Penutup

1. Simpulan

Berisi paparan-paparan hasil pembahasan makalah secara singkat. Harus mendapat perhatian khusus, jangan sampai kesimpulan yang dibuat bertolak belakang dengan hasil pembahasan.

2. Saran

Makalah Bahasa Indonesia yang Anda buat tentu tidak terlepas dari kekurangan yang bersumber dari proses pembuatan makalah dan objek permasalahan. Berisi juga rekomendasi khusus kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan makalah.

3. Daftar Pustaka

Berisi daftar referensi yang digunakan penulis dalam membantu pembuatan makalah Bahasa Indonesia tersebut. Daftar pustaka biasanya diambil dari buku referensi ataupun dari referensi lain yang bersumber dari internet.
Penyusunan atau penulisab referensi merupakan hal yang harus diperhatikan dalam bagia penutup makalah Bahasa Indonesia ini. Cara penulisandaftar pustaka dalam referensi makalah bahasa Indonesia tidak berbeda dengan penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah lainnya.

4. Lampiran

Berisi dokumentasi yang berhubungan dengan permasalahan makalah yang diangkat, berupa biodata nara sumber, surat-surat izin dan sebagainya.

Format Penulisan Makalah Bahasa Indonesia

1. Bahasa dan Huruf

Makalah Bahasa Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Huruf yang digunakan berupa Times New Roman untuk isi makalah. Khusus tabel dan gambar bisa menggunakan jenis huruf yang lain.

2. Pengaturan Halaman

Makalah Bahasa Indonesia menggunakan kertas berukuran A4, tabel dan gambar disusun secara horisontal, jumlah halaman dalam pembuatan sebuah makalah minimal 10 halaman, terhitung dari pendahuluan sampai daftar pustaka. Ukuran halaman makalah 2,5cm margin atas, 4,5 margin bawah, kiri 3cm, dan kanan 2,5cm. Bila membutuhkan header dan footer, keduanya dibuat 1,25cm dari atas atau bawah halaman.

3. Aturan Paragraf

Ukuran huruf dalam sebuah paragraf berukuran 12 pt, jarak spasi antarkalimat 1 spasi dan antarparagraf 1,5 spasi. Huruf judul bab sebesar 16 pt dengan huruf kapital tebal, untuk huruf judul sub bab berukuran 12 pt. Terakhir jarak antarbab dan antar subbab hanya 1 spasi.

sumber :
http://www.anneahira.com/makalah-bahasa-indonesia.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masalah Makna , Pengertian serta contoh dari Penalaran Deduktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Macam-macam dari penalaran deduktif adalah

1.Silogisme
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.

A.Silogisme Kategorial
Argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.
Tiap term hanya boleh muncul dalam dua pernyataan, misalnya :
(1) Semua buruh adalah manusia pekerja
(2) Semua tukang batu adalah buruh
(3) Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.

B. Silogisme Hipotetis
Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese.
Premis mayornya mengandung pernyataan yang bersifat hipotetis.
Rumus proposisi mayor dari silogisme:
Jika P, maka Q
Contoh:
Premis Mayor: Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor: Hujan tidak turun
Konklusi: Sebab itu panen akan gagal.
Atau
Premis Mayor: Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor: Hujan turun
Konklusi: Sebab itu panen tidak gagal.
Pada contoh premis mayor mengandung dua pernyataan kategorial, yaitu hujan tidak turun dan panen akan gagal. Bagian pertama disebut antiseden, sedangkan bagian kedua disebut akibat.
Terdapat asumsi: kebenaran antiseden akan mempengaruhi kebenaran akibat.

C.Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif atau silogisme disjungtif :
– Proporsi mayornya merupakan sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan atau pilihan.
– Proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.
– Konklusi tergantung dari premis minornya.

Contoh:
Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
Premis Minor: Ayah ada di kantor
Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.
Atau
Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
Premis Minor: Ayah ada di kantor
Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.

2.Entinem
Adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Entinem berasal dari kata Enthymeme, enthymema (Yunani) yang berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’. Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi.

sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://ami26chan.wordpress.com/2011/02/19/penalaran-deduktif/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS