membuat garis horizontal , vertikal dan diagonal
Membuat garis OpenGL dengan GL point
Definisi uang dan definisi bank sentral 2 bank umum
No | UANG KARTAL | UANG GIRAL | |
1.
2. 3. 4. |
Merupakan alat pembayaran yang sah untuk umum.
Setiap orang harus menerima dan berlaku memaksa. Beredar diseluruh lapisan masyarakat Tidak mengandung resiko karena di jamin oleh Negara dan diterima secara langsung. |
1.
2. 3. 4. |
Bukan merupakan alat pembayaran yang berlaku untuk umum.
Umum boleh menolak dan sifat berlakunya tidak memaksa. Hanya beredar di kalangan tertentu Jika terjadi sesuatu dengan bank resiko ditanggung sendiri |
TEORI UANG DAN MOTIF MEMEGANG UANG
- Teori uang statis
- Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
- Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
- Teori Nominalisme
- Teori Negara
- Teori uang dinamis
- Teori Kuantitas dari David Ricardo
- Teori Kuantitas dari Irving Fisher
- Teori Persediaan Kas
- Teori Ongkos Produksi
- motif memegang uang
- BANK SENTRAL
- Melaksanakan kebijakan moneter dan Keuangan.
- Memberi nasehat kepada Pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan
- Memelihara cadangan / cash reverse bank umum
- Memelihara manajemen cadangan devisa negara :
- Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan. Fungsi pengawasan dalam bentuk :
- Prudential Supervision : Pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi
- Monetary Supervision : Menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah lainnya
- Mengawasi kredit
- Sebagai Banker’s Bank atau Lender of Last Resort
- Memelihara stabilitas moneter
- Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi
- Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat
- Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
- Mengarahkan penggunaan uang dan kredit, sehingga nilai uang negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya
- Mendorong produsen untuk meningkatkan kegiatan produksinya
- Mengusahakan agar kebijakan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara maupun masyarakat
- BANK UMUM
Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 :
- Lembaga yang tidak mencari keuntungan
- Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
- Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
- Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank
- Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
- Tidak memiliki saingan
- Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan
- Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan
- Merupakan badan usaha yang mencari untung
- Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta
- Diawasi dan dibina oleh bank sentral
- Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral
- Hanya dapat menciptakan uang giral
- Melakukan persaingan antar bank
- Harus memiliki rekening pada bank sentral
- Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum
- KEBIJAKAN MONETER
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beedar.
- Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
- Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Analisa Pendapatan Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
- inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
- inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
- inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
BAGAIMANA CARA MENYAYANGI SESEORANG
Bagaimana Menyayangi Seseorang
1. Sayangi dia dengan hati, bukan dengan perasaan. Jika anda
meletakkan sesuatu perhubungan berdasarkan perasaan, ianya akan
gagal kerana perasaan sentiasa berubah dari masa ke semasa.
2. Sayangi dia seadanya. Di dunia terdapat hampir 6 billion manusia
dengan 6 billion personaliti. Dia sememangnya seorang yang istimewa
dan biarkan ianya kekal begitu. Jangan sesekali terfikir untuk
mengubah apa-apa tentang dia kerana sekali anda mengubah, selamanya
anda akan terus mengubah dirinya. Tentu anda masih ingat, anda
terpikat padanya kerana dia adalah dia. Maka, tiada alasan untuk
anda mengubah dia untuk menjadi seseorang yang lain.
3. Sayangi dia sepenuh hati. Sesungguhnya dia telah banyak berkorban
untuk anda. Dengan kelebihan yang ada padanya, dia berpeluang untuk
menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih sempurna tapi demi
cinta, dia telah memilih diri anda. Maka, jangan sesekali coba untuk
mempermain-mainkan keluhuran cintanya.
4. Hormati pendirian dan keputusan dia. Jangan anda merayu dan
jangan mencipta alasan supaya dia menerima cinta anda kerana kelak,
yang anda akan dapat darinya hanyalah cinta simpati dan bukannya
cinta setulus hati.
5. Yakinkan diri anda akan keistimewaan dia. Dia adalah satu-satunya
di dunia ini dan jangan mengharapkan kesempurnaan dari dia kerana
dia telahpun cukup sempurna semenjak anda mula terpikat padanya.
6. Percaya akan dirinya. Sentiasa bersangka baik padanya jika kita
juga mahukan sebegitu darinya. Pastikan anda akan sentiasa
meletakkan diri anda di tempatnya sebelum melakukan apa-apa. Jika
anda sendiri tidak dapat menerimanya, apatah lagi dia.
7. Jangan berjanji menyayangi dia untuk selama-lamanya kerana
selama-lamanya bagi anda mungkin akan berakhir keesokkan harinya,
tapi berjanjilah untuk menyayangi dirinya seolah-olah setiap hari
itu adalah hari yang terakhir untuk anda berdua.
8. BERCINTA dengannya adalah seperti memberi hati anda kepadanya
untuk dilukai tapi kepercayaan itu penting. Percayalah kepadanya,
nescaya dia akan melindunginya sepenuh jiwa dan raga.
9. Jangan sesekali meninggalkan dia tanpa sebarang alasan. Dia bukan
hanya akan setakat menangis kecewa dan kemudiannya meneruskan hidup
seperti biasa, ketahuilah bahawa jiwanya akan mati secara perlahan.
10. Jangan cepat berbangga dengan diri anda, memenangi hatinya
bukanlah satu kejayaan yang mutlak tetapi anugerah itu hanya layak
anda perolehi setelah anda berjaya menyayanginya sehingga ke akhir
hayat. Ketahuilah, dia memilih anda adalah kerana dia percaya bahawa
anda adalah seorang yang jujur dan akan menepati janji. Anda telah
bersusah payah dan berusaha sedaya upaya untuk memenangi cintanya,
maka dengan itu haruslah juga anda berusaha untuk terus menyintai
dirinya dengan apa jua keadaan sekalipun.......
CERITA MENYENTUH TENTANG KESETIAN DAN PENYESALAN
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku.
Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi
setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa
mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia
cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh,
baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami
sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku
pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan
saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena
waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang
dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu
sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton
berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah.
Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri
dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar,
hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar,
atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa
lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang
tidak suka tertawa lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun
pernikahan kami. sampai suatu ketika, disuatu hari yang
terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena
jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan
dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena
sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di
ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia
memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat
dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku
tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang
dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan
penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti
berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan
penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan
mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu
mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka
kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga
jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu,
karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan
mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu
dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan
tempatnya bekerja..
Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup
drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum
manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari
3x.. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering
tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung
didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau
aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan
masih dirawat di RS.. Aku sedang memegang sepiring nasi
beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga
mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara
riangnya, " Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang
nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak
nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario
bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi
itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat
tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku,
seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku
lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia
membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya
dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit
setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih
sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan
yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit
ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkimpoian
kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih
suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan
itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan
donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia
mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia
datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai
perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun
aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak
pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis
kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7
tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti
ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan
memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante
Meisha ?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik
itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi
seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh
cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima
karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena
dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku
sungguh2 mencintainya. . Tidak ada perasaan bergetar seperti
ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak
pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak
ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat
kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak
sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang
aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap
terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta
untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami,
seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah
mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di
hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun
tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah
menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat
memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa
hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima
bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia
inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh
hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang
hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang
menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti,
you are the only one in my heart.
yours,
Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat.
Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat
jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. .
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia
bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.
Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat
hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan
diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah
aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku
mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang
belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan
menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak
pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas
dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu
memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama
pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata
dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi
istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku
juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang
dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia
tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih
aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan
melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya
dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus
didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah
membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu.
Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku
akan selalu mencintainya.
Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang.
Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi
bunga.
" Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama
kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku.
Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin.
Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah
tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu
seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan
tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika
kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku
si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi
ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau
melakukan apa saja untukku…..
Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari
setelah pernikahan kita.. Ketika aku membanting hadiah jam
tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu
sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "
kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah
menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan
sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak
pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam
kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang
engkau inginkan.
Istrimu,
Rima"
Di surat yang lain,
"………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah,
engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat,
namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari
matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta
itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang
Meisha……"
Disurat yang kesekian, "……..Aku bersumpah, akan
membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Mario.
Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak
lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku
belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau
sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak
lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum
menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu,
untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini?
Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau
tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur
disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat,
karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu,
aku akan tetap berusaha dan menantinya…….."
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua
mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu
disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini…
"…………..Hari ini adalah hari ulang tahun
pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang
kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena
hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia.
Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai
kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya
deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar
kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku
segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita
pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku
melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2
cinta mulai bersemi dihatimu ?………"
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari
jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus
melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah
melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang
itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2
kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir
motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan,
tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan
tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar,
Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia
tidak lagi bergerak……" Jelita memeluk Meisha dan
terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk
merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi
pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan
tadinya aku ingin Rima membacanya.
Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia
tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku.
Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena
kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku
baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku
mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya?
Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau
sarankan, Meisha.. Dan besok aku akan memberikan surprise
untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya
dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu
dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang
masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka
yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru
menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah
pergi meninggalkan kita.
Jakarta, 7 Januari 2009 (dedicated to my friend....may you
ARTI SEORANG WANITA
Jika seorang wanita menangis dihadapanmu,
Itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.
Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.
Jika kamu membiarkannya pergi, dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.
Selamanya…
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, kecuali didepan orang yang amat dia sayangi.
Dia menjadi lemah.
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu,
Dia akan menurunkan rasa egoisnya.
Lelaki, jika seorang wanita pernah menangis karena mu, tolong pegang tangannya dengan pengertian.
Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.
Lelaki, jika seorang wanita menangis karenamu.
Tolong jangan menyia-nyiakannya.
Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya.
Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karnamu, lihatlah matanya…
Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?
Pikirkan…
Wanita mana lagikah yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang, didepanmu dan karenamu…
Dia menangis bukan karena dia lemah
Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati atau rasa kasihan
Dia menangis, karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi.
Lelaki
Pikirkanlah tentang hal itu
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu, dan semuanya karena dirimu.
Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya, hanya kau yang tahu jawabannya…
Pertimbangkanlah
Karena suatu hari nanti
Mungkin akan terlambat untuk menyesal, mungkin akan terlambat untuk bilang "MAAF" !!!
Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,"Mengapa engkau menangis?"
"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.
"Aku tidak mengerti", kata anak itu.
Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti"
Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"
"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.
Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"
Tuhan berkata:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi
seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang
dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak
dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika
orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan
dan kelelahan tanpa mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap
keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya
dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami
yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji
kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa
ragu."
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."
"Kau tahu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang
dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir
rambutnya."
"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada."
KISAH CINTA ALI FATIMAH
Kisah ini diambil dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah
chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan ‘Ali”
Ada
rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun.
Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah
sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan
kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya
pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut
unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar
perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.
Semuanya
dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn
’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!
Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana,
para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan
tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik
mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu
kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!
‘Ali tak tahu
apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika
suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang
lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang
Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal
risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash
Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.
”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.
Ia
merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di
sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat
dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah
dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan
perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan
beliau untuk menanti maut di ranjangnya.
Lihatlah juga
bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan
dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman,
’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash,
Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan
seperti ’Ali.
Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang
dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab,
keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan
’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insya Allah lebih
bisa membahagiakan Fathimah.
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.
Lamaran
Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk
mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu
Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang
gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum
Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat
syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.
’Umar
ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan
itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan,
sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan
ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar
pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya
’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih
dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku
datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan
’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”
Betapa
tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba
bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya.
’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh
yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa
Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di
siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan
bersembunyi.
’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia
thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya.
”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin
isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa
henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah
lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi
dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah.
Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih
layak. Dan ’Ali ridha.
Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan.
Itulah keberanian.
Atau mempersilakan.
Yang ini pengorbanan.
Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.
Menantu
macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang
miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti
Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti
Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang
kepercayaan diri.
Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman
ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil
menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d
ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d
ibn ’Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?
”Mengapa
bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu
membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku
punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ”
”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”
’Ali
pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya
keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara
ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju
besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi
meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan!
Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat
kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.
”Engkau
pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang
siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko
atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.
Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.
Dan
ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk
bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin
Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap
ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung
beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati
sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.
”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,
”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”
Dan
’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan
rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi
berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.
Dengan
keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan
Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji
dan nanti-nanti.
’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan!
Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan
yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan
di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia
mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah
pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.
Dan
ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam
suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)
Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah
denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”
‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”
Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”
Kemudian
Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku
untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib,
maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin
empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut.”
Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:
“Semoga
Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan
kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan
dari kalian berdua kebajikan yang banyak.” (kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab4)
CINTA
Cinta itu seperti art yg indah dan agung,
berbahagialah yg pernah mendapatkannya meskipun tidak abadi
Cinta tidak membuat dunia berputar
Cinta inilah yang membuat perjalanan tersebut berharga
Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain,
tetapi memandang ke luar bersama ke arah yang sama.
Bel bukanlah bel sebelum engkau membunyikannya
Lagu bukanlah lagu sebelum engkau menyanyikannya
Cinta di dalam hatimu tidak diletakkan untuk tinggal di sana
Cinta bukanlah cinta sebelum engkau memberikannya
Nafsu adalah emosi
Cinta adalah pilihan
Cara untuk mencintai sesuatu adalah dengan menyadari
Bahwa sesuatu itu mungkin hilang
Cinta adalah kunci induk yang membuka Gerbang kebahagiaan
Kekasih yang bijaksana tidak menghargai hadiah dari kekasihnya
Sebesar cinta dari si pemberi
Jika anda ingin dicinta,
mencintalah dan jadilah orang yang pantas dicinta
Di antara mereka yang saya sukai atau kagumi,
saya tidak dapat menemukan suatu kesamaan
Tetapi di antara mereka yang saya kasihi,
saya dapat menemukannya:
mereka semua membuat saya tertawa
Persahabatan sering berakhir dengan cinta
Tetapi cinta tidak pernah berakhir dengan persahabatan
Kita harus sedikit menyerupai satu sama lain untuk mengerti satu sama lain
Tetapi kita harus sedikit berbeda
Untuk mencintai satu sama lain
Cinta yang belum matang berkata: "Aku cinta kamu karena aku butuh kamu"
Cinta yang sudah matang berkata: "Aku butuh kamu karena aku cinta kamu"
Cinta memasukkan kesenangan dalam kebersamaan kesedihan dalam perpisahan harapan pada hari esok kegembiraan di dalam hati
Siapa pun yang mempunyai hati penuh cinta selalu mempunyai sesuatu untuk diberikan
Cinta sejati dimulai ketika tidak sesuatu pun diharapkan sebagai balasan
Segera sesudah kita belajar mencinta Kita akan belajar untuk hidup
Cinta...
Jika anda memilikinya,
anda tidak memerlukan sesuatu pun yang lain
Dan jika anda tidak memilikinya,
apa pun yang lain yang anda miliki tidak banyak berarti
Cinta tidak dapat dipaksakan
Cinta tidak dapat dibujuk dan digoda
Cinta muncul dari Surga tanpa topeng dan tanpa dicari
Cobalah bernalar tentang cinta dan engkau pun akan kehilangan nalarmu
Perang antara android dengan apple
Akhir dari “Perang Thermonuclear” Apple dengan Android
"Cook does not seem to share his predecessor’s passion about laying all foes to waste. Cook appears to view litigation as a necessary evil, not a vehicle of cosmic revenge.”
Referensi: BussinesWeek.com